Hindari Makanan Berpengawet, Turunkan Risiko Kanker

Makan sehat menjadi kunci pencegahan kanker. Dari data yang ada 35 persen penyebab kanker dipicu oleh makanan. Dokter Spesialis Onkologi Dr Alban Dien, Sp.B (K) Onk mengatakan, makanan berpengawet mengadung banyak karsinogen atau zat pemicu kanker. "Ingat makanan yang baik adalah makanan yang segar. Hindari makanan makanan yang sifatnya adalah diawetkan," ujarnya dalam dialog virtual, Sabtu (20/2/2021).

Ia mengatakan, kanker payudara saja diderita sekitar 65 ribu perempuan setiap tahunnya. Pada jenis kanker ini, upaya deteksi sangat mungkin dilakukan dengan periksa payudara sendiri atau SADARI. Kanker sangat bisa disembuhkan jika terdeteksi lebih awal.

"Hilangkan dari mindset kita kanker tidak bisa disembuhkan. Saya membuktikan stadium empat bisa disembuhkan, tidaj dengan terapi alternatif tapi terapi medis. Jadi ingat terkena kanker bukan berarti hidup selesai," ungkapnya. Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Aru Sundoyo menuturkan, banyak kanker yang tidak bisa dideteksi dengan invidividu atau harus melalui proses pemeriksaan ke tenaga medis. Untuk itu ia mengingatkan, jika seseorang mengalami keadaan tubuh yang tidak biasa agar segera mendatangi rumah sakit atau fasilitas kesehatan.

"Mungkin tiba tiba ada tahi lalat yang tumbuh semakin besar, kemudian mengalami keputihan yang banyak dan berbau, ada benjolan kecil di payudara, atau mengalami diare terus menerus. Bisa jadi deteksi awal ada kanker di tubuh," ungkapnya dia.. Selain makanan tak sehat gaya hidup merokok dan kurang olahrga makin menambah besar risiko seseorang terkena kanker. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.